KUDUSLAH, SEBAB AKU KUDUS

KUDUSLAH, SEBAB AKU KUDUS

1 Petrus 1 : 16 – 21

“Sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” – 1 Petrus 1:16. Di ayat ini rasul Petrus menegaskan bahwa Allah itu kudus, maka semua umat-Nya juga harus kudus. Semua yang tidak kudus tidak mungkin ada di hadirat Allah. Maka, rasul Petrus menekankan pentingnya hidup kudus di hadapan Allah. Semua dosa harus dibereskan melalui pengorbanan Tuhan Yesus. Hanya melalui darah Tuhan Yesuslah kita menjadi kudus di hadapan Allah.

          Kata “kudus” berasal dari bahasa Ibrani, yaitu “qadosy”; dan kata “kudus” dalam bahasa Yunani yaitu “hagios”. Kedua kata “kudus” itu diartikan sebagai: “dipisahkan, dikhususkan, dan disendirikan”. Kata “kudus” ini terkait dengan orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, maka artinya: “Setiap orang percaya kepada Tuhan Yesus, dipisahkan dari dosa, dikhususkan untuk melayani dan memuliakan Allah, serta disendirikan menjadi milik kepunyaan Allah saja.

          Penegasan ini dapat kita lihat dalam kitab Imamat: “Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku”.

          Hidup dalam kekudusan merupakan kehendak dan tuntutan Allah bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus tanpa kecuali – Imamat 19:2; 20:7. Itu sebabnya kita diminta oleh Tuhan agar menjadi kudus dalam keseluruhan hidup kita – 1 Petrus 1:15.

          Kenapa kita harus kudus dalam keseluruhan hidup kita? Jawabannya, karena kita telah ditebus dari cara hidup kita yang lama—yang sia-sia, yang tidak berarti—dengan harga yang mahal yakni dengan Darah Anak Domba Allah, yaitu Tuhan Yesus Kristus – 1 Petrus 1:18-19. Kita dipilih untuk memberitakan perbuatan besar dari Allah kepada orang lain – 1 Petrus 2:9. Bagaimana caranya? Yakni melalui sikap, kata-kata, tingkah laku, dan perbuatan kita setiap hari.

          Tuntutan hidup kudus dalam 1 Petrus 1:15: “Hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu”, hal ini menyangkut: akal budi – Roma 12:2; gaya hidup, sikap, tingkah laku dan juga cara kita berbicara – 1 Timotius 4:12. Jadi, “menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu” mencakup semua aspek hidup kita.

Share

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x